| Para pimpinan dan perwakilan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bersama jajaran SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) berpose bersama dalam kegiatan Rapat Kerja Operasi dan Lifting Wilayah Sumbagsel bertema “Mewujudkan Asta Cita Swasembada Energi Melalui Peningkatan Produksi dan Lifting Wilayah Sumbagsel” yang digelar di Lampung, 5–6 November 2025. (doc.skk migas) |
Lampung, SumbarOne. Id — Produksi minyak di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) hingga September 2025 mengalami kenaikan dibanding periode yang sama tahun 2024. Kenaikan ini merupakan hasil nyata dari keberhasilan survei seismik dalam menentukan titik pengeboran akurat, pengeboran eksplorasi untuk menambah cadangan baru, serta kegiatan pengeboran pengembangan dan perawatan fasilitas produksi.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Sumbagsel, rata-rata produksi minyak Januari–September 2025 mencapai 68.391 barel per hari, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 66.990 barel per hari.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Yunianto, dalam Rapat Kerja bertema “Mewujudkan Asta Cita Swasembada Energi Melalui Peningkatan Produksi dan Lifting Wilayah Sumbagsel” yang diikuti sekitar 300 peserta dari tim lifting, komersial, dan operasi produksi KKKS Wilayah Sumbagsel, 5-6 November 2025.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumbagsel. Mereka tidak hanya mampu menekan laju penurunan produksi alamiah yang mencapai 30 persen per tahun, tetapi juga berhasil meningkatkan produksi lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ini hasil kolaborasi dan kerja bersama seluruh pihak,” ujar Yunianto.
Untuk produksi gas, SKK Migas mencatat keberhasilan dalam menekan laju penurunan alamiah dari 30 persen menjadi hanya 6,98 persen pada periode Januari–September 2025. Produksi gas tercatat 1.464 juta kaki kubik per hari, sedikit menurun dibanding tahun 2024 yang sebesar 1.574 juta kaki kubik per hari.
“Kami optimis pada tahun-tahun mendatang produksi gas Sumbagsel juga akan mengalami peningkatan sebagaimana produksi minyak,” tambah Yunianto.
Kepala Departemen Operasi SKK Migas Sumbagsel, Bambang Dwi Djanuarto, mengungkapkan bahwa hasil kegiatan pengeboran pengembangan dan eksplorasi selama Januari–September 2025 sangat menggembirakan.
“Dari kegiatan pengeboran pengembangan, berhasil didapat tambahan produksi minyak sebesar 7.971 barel per hari dan tambahan produksi gas sebesar 31,34 juta kaki kubik per hari,” jelasnya.
Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4 menambah produksi minyak 5.441 barel per hari dan gas 20,74 juta kaki kubik per hari dari 33 sumur pengembangan. PetroChina International Jabung Ltd menambah 1.596 barel minyak per hari dan 9,85 juta kaki kubik gas per hari dari 6 sumur pengembangan. Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 1 menambah 833,81 barel minyak per hari dan 0,74 juta kaki kubik gas per hari.
Dari sisi eksplorasi, ditemukan cadangan baru dengan potensi tambahan produksi sebesar 5.595 barel minyak per hari (BOPD) dan 17,24 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Temuan tersebut antara lain berasal dari:
KKKS Sele Raya Belida melalui Sumur Sungai Anggur Selatan–2 dengan produksi 3.856 barel minyak per hari dan 3,2 juta kaki kubik gas per hari, serta Sumur Sungai Anggur Utara–1 dengan 1.100 barel minyak per hari.
Pertamina Hulu Rokan Jambi Merang melalui Sumur Padang Pancuran (PPC) dengan tambahan 400 barel minyak per hari.
Yunianto juga menyampaikan bahwa realisasi penyaluran gas wilayah Sumbagsel pada periode Januari–September 2025 telah melebihi target Work Program and Budget (WP&B) 2025 sebesar 101,71 persen, dengan realisasi mencapai 1.185,87 MMSCFD dari target 1.165,94 MMSCFD.
Sementara capaian lifting minyak wilayah Sumbagsel mencapai 93,44 persen atau sebesar 68.050 barel per hari dari target WP&B sebesar 72.830 barel per hari.
“Capaian ini adalah hasil kerja yang luar biasa dari seluruh KKKS di wilayah Sumbagsel. Semoga menjadi semangat positif untuk terus meningkatkan performa dan mencapai target di tahun-tahun mendatang,” ungkap Yunianto.
Menutup rapat kerja, Kepala Divisi Pengeboran dan Sumuran SKK Migas, Surya Widyantoro, menekankan pentingnya kolaborasi menghadapi tantangan tahun 2026.
“Sumbagsel memiliki rencana kerja pengeboran eksplorasi sebanyak 7 sumur dan sekitar 10 kegiatan survei seismik eksplorasi. Ini komitmen besar yang harus dijalankan dengan kerja sama dan strategi yang matang,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, SKK Migas berharap sinergi antarinstansi pemerintah, industri, dan KKKS terus terjalin untuk mendukung peningkatan produksi dan mewujudkan swasembada energi nasional. (*)